Jumat, 28 Mei 2010

MUHABBAH

KEKUATAN CINTA
MAKA TRBUKALAH PINTU LANGIT BAGI SANG PCINTA
Apakah kita mengenal kisah cinta tragis  antara qais dan laila yang di kenal dengan laila majnun, kiranya kisah yang menunjukkan betapa dahsyatnya cinta itu mendunia.
Di katakana dahsyat karena mampu merubah otak yang waras menjadi gila, pada perkemabangan itu, cinta yang tergila-gila itu mengilhami beberapa kalangan sufi yang menjungjung tinggi dongkrit cinta dan kerinduan pada tuhan. Hebatnya berawal dari sini bisa membangkitkan ke ajiban semacam karomah yang luar biasa.
Perlu di ketahui, kedalaman sya’ir-sya’ir yang mengambarkan kedalaman cinta qais pada laila hingga kini masih sering di dendangkan orang di padang arab. Sebab, kisah pecinta mereka memang benar-benarcinta yang tulus dan tanpa pamrih. Qais hanya memberi, tanpa berkeinginan untuk meminta dahsyatnya, cinta itu di bawa hingga mereka di jemput maut. Kisah sendiri berawal dari qais, anak ketua dari seorang suku dari sebuah kabilah arab terkemuka, ia jatuh hati pada laila seorang putrid qabilah lain yang dikenal sangat jelita. Sayangnya percintaan dua sejoli itu tidak dapat restu dari orang tua laila hingga keduanya terpisah jarak. Dalam keadaan yang demikian qais tak henti berusaha ingin berjumpa dengan pujaan hatinya itu. Ia (qais ) melantunkan sya’ir-sya’ir pujian tentang cinta, kerinduan dan lain-lainnya yang menisyaratkan perasaannya, pada kekasihnya (laila). Pada perkembangannya, hubungan di antara kdaunya membetur dingding tebal, karna laila di ungsikan olehorang tuanya kesuatu tempat yang tak mungkin di jangkau qais berawal dari siniliah, qais mulai berubah perilakunya semangkin hari semngkin tidak terkontrol. Setiap saat, tutur kata yang keluar dari lisannya, serta yang mengisi hatinya hnaya satu nama yaitu “laila semata” lambat laun nama qais berubah menjadi majnun yang berarti gila. Dalam kamus sufi, ada yang mngartikan majnun adalah tertutupnya hati dengan hal lain, selain yang di tuju, istilah ini tidak asing lagi dalam dunia sufi, sebab pada umumnya banyak orang yang menempuh jalan sufi melalui muhabbah, dan tampaknya agak nyeleneh dan “gila” mereka scara total menghambadakan diri pada apa yang di tuju, yakni tuhan jika di sini mungkin bisa disbut “dzadab” tetapi perlu di catat, bahwa kadar cinta yang sampai membuat otak waras menjadi gila, tetapi sadar dengan cintanya itu, sungguhluar biasa. Salah satunya adalah majnun. Lebih lanjut berkaitab dengan kisah pecinta majnun suatu ketika majnun di tolongseorang sahabatnya untuk mengambil laila dari orang tuanya , kabilah orang tua laila di serbu, tetapi begitu majnun melihat mreka di bantai hanya untuk mengambil laila, maka majnun tidak tega, ia mengatakan bagaimana ia harus membunuh keluarga dari orang yang di cintainya dan membuatnya menderita. Akhirnya majunun tidak setuju dengan cara sahabatnya dalam menolongnya. Ia akhirnya berpisah dengan sahabatnya karana cara menolongnya tidak menunjukkan betapa cintanya majnun pada laila. Katanya jika dia mencintai laila tidak mungkin dia membuat laila mnderita, majnun akhirnya mngasingkan diri kegua-gua hanya bia di capai dengan menembus padanga pasir yang luas, dan memakan waktu brhari-hari untk mencapainya. Siang danmalam tak henti-henti, majnun selalu mendesiskan nama laila dari bibirnya. Usut punya usut ternyata laila juga memendam rasa rindu pada majnun, hanya saja ia bisa menahan diri. Meski demikian, ia tidak kuat danmeninggal dunia, begiru mndenganr kekasihnya mninggal, majnun pulang dari tempat pngasingannya, ketika dating ia hanya dapat menemukan pusara laila yang masih berupa gundukan tanah basah. Ia akhirnya terus berada di pusar kekasihnya itu hingga beberapa hari, denganterus menangis dan menyebut nama laila. Pada akhirnya, majnun pun meninggal di atas pusar laila, bagi sebagian kalangan bisa jadi cinta majnun pada laila adalah duniawi, tetapi ternyata kualitas cinta majununlah yang membuatnya berbeda. Sebab cinta dan kerinduan majnun adalah cinta yang benar-benar tanpa pamrih, ikhlas dan rela berkorban dengan tulus. Banyak seorang sufi berguru padanya tentang masalah cintaitu, salah satunya adalah Rabi’ah al-Adawiyah sorang sufi wanita yang memiliki brbagai karamah dan keajaiban, rabi’ah mnganggap hubungan dngan tuhan sperti cintantanya laila dan majnun, cinta pasangan kekasih yang di rundung rindu.
Robi’ah al-Adawiyah tak asing lagi dengan wanita ini tentunya dia adalah seorang penyair sufi wanita dari bashrah yang begitu sangat cintanya kepada allah. Sya’irnya yang sangat terkenal adalah di alognya kepada allah,
jika aku menyembah-Mu karena takut api neraka-Mu
 maka bakarlah aku di dalamnya.
“dan jika aku menyembah-Mu karena mengharap surge-Mu
 maka haramkanlah aku dari padanya.
“tetapi jika aku menyembah-Mu kerena kecintaanku kepada-Mu
maka berikanlah aku balasan yang besar, berilah aku melihat wajah-Mu
yang maha besar dan maha mulia itu.
Sumber: ihya ulumuddin juz 4
Majalah memu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar