Selasa, 25 Mei 2010

BERFIKIR IDEAL

Manusia di beri akal, di beri fikiran, di beri hati, di kasi mata, di kasi tangan oleh tuhan untuk bertindak  Dengan jalan kebenaran. Kita sebagai kita manusia penegak intelektual, pengerak akal budi, dan pengaplikasi nalar fikiran bisakah hal tersebut kita realisasikan dalam kehidupan ini, apalagi dalam suatu organisasi dalam suatu masyarakat. Manusia yang di beri akal oleh tuhan tidaklah untuk merealisasikan hal yang tidak bermanfaat, kalau saya berfikir dan berdasarkan nalar, maka saya bertindak berdasarkan hati nurani, saya ingat ketika ada seseorang mengatakan. Kalau binatang mempunyai kemampuan menalar, maka bukan harimau yang dilestarikan, melainkan manusia, kalau kami gambarkan manusia di sini adalah kita, termasuk saya, sebagai orang yang berfikir, bernalar. Dan  upaya pelestarian berfikir saya itu dipimpin oleh seekor professor hati nurani dan fikiran. Sejarah filsafat sudah panjang lebar menjelaskan tentang bagaimana menjadi orang yang berfikir, menjadi orang bijak, menjadi orang arif, di hadapan tuhan dan manusia, kemampuan akal fikiran kita bisa menembus ruang lingkup yang abstrak, yang tidak akan mampu di capai oleh selalin manusia, karna orang selain manusia tidak satupun yang di berikan akal fikiran. Kemampuan menalar dan berfikir ini menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuan yang merupakan rahasia kekuasaan-kekuasaannya. Kita sebagai manusia selalu dihadapkan untuk memilih antara dua pilihan yaitu baik-buruk, indah-jelek, jalan benar-jalan salah. Dalam melakukan pilihan ini, manusia berpaling pada pengetahuan. Binatang juga mempunyai pengetahuan, namun terbatas untuk survival. Manusia mengembangkan pengetahuan untuk mengatasi kebutuhan kelangsungan hidupnya dengan malalui karangka berfikir kritis. Sesuai dengan ayat di atas yang saya sengaja di jadikan sebauh judul mengapa manusia berfikir, karna manusia mampu mengembangkan pengetahuan dengan dua hal.
Prtama manusia punya bahasa yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi dan pilihan-pilihan yang melatarbelakangi informasi tersebut. ada sebauha pepatah mengatakan ak ada anjing yang berkata : ”Ayahku miskin, tapi jujur ”
 Kedau Kemampuan berpikir manusia menuntut suatu alur kerangka pikir tertentu, atau penalaran. Memang benar Instink binatang lebih peka dari manusia, namun binatang tidak bisa bernalar. Penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Penalaran merupakan proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan ilmiyah. Bagaimana kita harus berfikir seprti itu.. adakah sutu pola dalam mengerakkan akal fikiran itu?  Jawabannya hanya ada dua yaitu:
Adanya suatu pola berpikir yang secara luas sehingga  apa yang dalam fikiran kita yang ada dapat disebut logika penalaran. Yang  merupakan suatu proses berpikir secara logis.  Selain dari pada sifat tersebut ada juga Sifat analitik dari proses berpikir.  Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik. Shingga dari proses berfikirnya ilmiyah itu dapat di tarik suatu kesimpulan yang sangat signefikan dalam sjarah ilmu pengetahuan yaitu:
Pertama: Penalaran deduktif yang berujung pada pmikiran rasionalisme dan kedua: penalaran  Induktif yang berujung pada pemikiran empirisme. Berawal dari sebauh paradigma seperti itulah maka saya di adakan oleh akal, fikiran, penalaran, dan tindakan yang rasional.
##Ada sebuah kata-kata bijak##
*karna saya berfikir maka saya ada*
* karna saya berfikir maka saya bijak*
*karna saya berfikir maka saya lahir*
*karna saya berfikir maka saya bertindak*
*karna saya berfikir maka saya mampu*
*karna saya berfikir maka saya bisa mengubah dan berubah*


1 komentar:

  1. smoga brhasil... yang paling penting tingkatkan kemampuan menulis...

    BalasHapus